Kamis, 15 Desember 2011
orang sewa ruang kantor
Kita perlu bersahabat dengannya, uang! Ya, tentu saja dengan uang, seringkali pendapatan yang kita peroleh melalui gaji, keuntungan usaha dari kantor atau pun barangkali melalui warisan membuat kita bingung dan mabuk mengelolanya.
Sebuah artikel Jeremy Shapiro, PhD, seorang psikolog dari Case Western Reserve University, penulis empat buku dan artikel ilmiah tentang berbagai topik psikoterapi, menyampaikan poin-poin pada situs Quizzle yang dikutip oleh situs femaleKompas mencoba memberi saran terbaik agar kita mampu bersahabat dengan baik deng si ‘dia’ ini.
1. Beli pengalaman, bukan materi. Bersantai untuk menikmati pemandangan alam, melakukan traveling dengan menciptakan kenangan indah di perjalanan, atau menonton pertunjukan teater akan memberi manfaat jangka panjang. Bisa saja kita membeli tas model terbaru, sepatu, atau perhiasan, memang kita puas tetapi akan cepat hilang karena model terbaru segera tiba.
2. Membuat pembelian kecil dalam jumlah banyak. Belilah sesuatu dalam jumlah banyak. Membeli benda-benda kecil tapi banyak lebih menyenangkan daripada membeli satu benda saja dengan harga yang mahal. Banyak kepuasan jika menghabiskan uang pada waktu yang berbeda untuk hal-hal yang berbeda.
3. Jangan menjadi rutinitas. Carilah hal baru yang beragam. Jika kamu menikmati latte setiap pagi, atau makan di restoran setiap hari untuk makan siang, maka kamu akan menghabiskan uang setiap tahun tanpa merasa melakukan sesuatu yang berarti. Kamu terbiasa membawa makanan dari rumah ke kantor, lalu sesekali manjakan diri dengan makan di restoran mahal. Pasti berbeda!
4. Gunakan otak, bukan hanya uang. Kamu akan menjadi lebih kreatif untuk menghasilkan lebih banyak uang dan menggunakannya dengan bijak. Sumber-sumber kebahagiaan lain dapat diperoleh melalui olahraga, berkebun, menghabiskan waktu di alam, seni dan kerajinan, musik, dan kegiatan keagamaan.
5. Berikan pada orang lain, bukan hanya diri sendiri. Berbagi pada orang lain. Berbagi itu memang menyenangkan, memberi itu lebih berharga daripada menerima. Menerjemahkan nilai-nilai ke dalam tindakan melalui berbagi dapat membangun harga diri dan perasaan, serta meningkatkan hubungan baik dengan orang lain.
Info:
Cari ruang kantor murah
Selasa, 04 Oktober 2011
47 Asuransi Raih Predikat Sangat Bagus
Sabtu, 13 Agustus 2011
Allah loves him more...
I had always have this thought at the back of my mind that my late father is so different; so unique in his own ways. I smile pondering upon memories hitting my mind. I love my late father so much.
“Bangun subuh! Pastu jogging!!” echoed in my head. Those were the times when Subh prayer at the nearby surau had been a routine since I was back in school days. I hated the sound of my late father knocking hard on the door and his harsh tone making me frown all day long.
I did not understand why since young; my late father would actually force us to do household chores; helping him out painting the house and made us feel like labourers. We frown all day!
Then I entered university; and my parents left for Oman. I felt abandoned. I always had this feeling that we are left on our own and my late dad simply forgets us. But he didn’t…He misses us, he always prays for us. I do miss his voice; advising me to be strong and to take care of myself. I never hear that voice again.
The night of akad was a beautiful night, my late dad put all his responsibilities to a man who will be my another half. . SubhanAllah.
Papa,,I miss u.
I couldn’t believe that the last words that papa told me was,”Fatin, papa balik lama sikit ni, sampai raya..’ I simply smiled..
That was the last time I had ever spoken to him.
The following week…
I reached the general hospital at midnight; rushed in the ICU, stumbled to see my dad; my lovely dad being intubated. I imagined him not being comfortable; being infused with strong drugs to make his blood pressure rise up. But Allah simply loves him; more than how much we actually do love him. He passed away peacefully in front of all his loves; and we witnessed him gone to Ilahi till his last breath. I kissed his forehead for the last time and a bright drop of tear rolled down his cheek. I closed my eyes and realized how fragile life is; Allah may take our life not faster or later than a second, SubhanAllah.
Papa, we love u!
Minggu, 22 Mei 2011
Bersabar dalam Kesabaran!

Assalamualaikum brothers and sisters!
May SubhanAllah, alhamdulillah, wa Allahuakhbar keep flowing from our lips!
I came across a rather cool article in "Solusi" of May edition. I was mesmerized and moved over this statement,"Bersabar dalam kesabaran, sabar itu INDAH!".
Chatting with staffs in the hospital is my cup of coffee. I was enjoying my brunch in the pantry while chatting with a PPK; a staff who is close to me. Our discussion..naah it was rather like a moment of sharing stories :)
"Dah berisi?" a question which keeps lingering in my ears. "i shaked my head and smile. "Akak menunggu sepuluh tahun baru mengandung, bila dah beranak; anak akak meninggal sebaik dilahirkan.." SubhanAllah, beratnya ujian kakak ni. "Macam -macam mehnah orang bagi, akk bersabar sahaja. Kemudian setelah empat tahun barulah akak dapat mengandung lagi.."
We were moved to tears.She is almost 50 years old.,,and alhamdulillah despite the tests; Allah gifted her with a child. May Allah gives her strength to move on.
Itulah berkat kesabaran. Andai kita menyangka ujian Allah itu berat buat kita; sebenarnya ada ujian yang jauh lebih berat yang sedang dipikul oleh orang lain. SubhanAllah!
Ada hikmah di sebalik setiap ujianNya. Sesungguhnya sabar itu INDAH!!
Rabu, 13 April 2011
Thanking HIM...

Salam to all
SubhanAllah, alhamdulillah, Allahuakhbar!
Mesmerizing panaromic seas always caught my eye. I can stay for hours (if i have the time haha)
by the sea and enjoying Allah's beautiful creation. SubhanAllah. (one of the reasons for me to choose Terengganu as my workplace!)
I caught a glimpse of kids running around on the white sandy beach as though they are on their own playgrounds. Kids building sandcastles; attempting so hard although kept failing. Parents laid down 'tikar' and were enjoying the scene. Once in a while their eyes kept trailing on their kids who enjoyed running as though the world is on their own.

I sat on the bench by the sea with zauji and enjoyed the scene. Allah the Almighty created everything for a reason. Allah wants us to open our eyes and mesmerize upon His creations. Not to imagine how He looks like but my mesmerizing upon His creations; insyaAllah our love for Him will grow.

Ya Allah, please give me strength. Take such setback like pebbles or perhaps sands by the roadside. Small tests to make us stronger, insyaAllah..
Senin, 11 April 2011

SubhanAllah, alhamdulillah, Allahuakhbar!
SubhanAllah...saya tersenyum di sebalik hikmah yang cuba Allah sampaikan pada diri ini. Di kala kemudahan; kita mudah alpa. Gembira dan terus terlalai. Sehinggalah Allah berikan ujian yang membuatkan diri tersentak. Apa hikmah disebalik semua ini??
Melihat kelibat kanak-kanak di wad, tenat terbaring dengan drip di tangan, kena cucuk berkali-kali ; sungguh menyayat hati. Ada juga kelibat mereka yang dah mula kebah demam; dok berlari-lari keliling wad. MasyaAllah riangnya mereka ini. Kadang-kadang tergelak kerana terpaksa menyogok adik2 ini dengan coklat untuk mengambil darah mereka. Mudah sahaja umpan mengena. Mana tidaknya; gerangan coklat bola2.ahaha...
Anak, kurniaan Tuhan. Insan dilahirkan suci dan tidak berdosa. Merengek lapar, merengek hendak buang air, gelak dan senyum sendiri juga. Di kala keletihan di wad; melihat wajah-wajah anak-anak ini; hilang rasa letih. SubhanAllah..


Senyum sokmo!
Rabu, 19 Januari 2011
Nikmat ketenangan........
SubhanAllah, alhamdulillah, Allahuakhbar!
Kalam itu terbiar atas meja. Jika dibiarkan lama; pasti berhabuk. Jika tidak pun; bila dibuka; ada bunyi kuak seolah-olah baru dibuka.
Aku memandangnya dan kalam itu memandang kembali ke arahku. Tiada perubahan.
itulah al Quran; kalam Allah yang ditinggalkan buat pedoman kita. Ada nikmat ketenangan apabila membacanya; Subhanallah. malah mendengar orang lain membacanya biarpun jika merangkak sekalipun; pasti menimbulkan kesyahduan. Inilah kebesaran Allah.

Sabtu, 08 Januari 2011
Masjid dan Rumahtangga...

Minggu, 02 Januari 2011
Poetry Craze
SubhanAllah, alhamdulillah, Allahuakhbar!
I miss the old times when i used to have papers in my pocket or rather in my handbag. I was crazy for poems particularly by Jalaluddin Rumi. His poems are rather simple yet fascinating and meaningful. They are mainly on Islam, praising Allah and His Messenger (PBUH).
